Pages

Minggu, 11 Januari 2015

tugas IT video

http://m.youtube.com/watch?v=NaaD9I3tymg

Sabtu, 10 Januari 2015

REVIEW BUKU


Judul Buku       : La Taskut Panduan Praktis Percakapan Bahasa Arab
Penulis             : Misbah Khoiruddin Zuhri, Muhammad Shobirin Suhail
Penerbit           : Pustaka Nuun
Cetakan I & II : November 2009 & Mei 2010


Buku ini membahas tentang percakapan sehari-hari dalam bentuk bahasa arab agar lebih memudahkan bagi pembaca untuk mempelajarinya. Di dalamnya terdapat dua jenis ungkapan dalam bentuk Fusha (kaidah tata bahasa baku) dan ‘Amiyah (pasaran). Selain itu terdapat pula ragam yang digunakan untuk melengkapi percakapan dengan kosakata penunjang dan gramatika muhadatsah yang menyajikan kaidah bahasa arab terapan pada muhadatsah terpola.
Di mulai dari transliterasi Bahasa Arab Fusha dan ‘Amiyah yang berbeda pada tulisan dan bacaannya serta perubahan bunyi huruf. Selanjutnya berisi tentang perkenalan yang membahas tentang cara berkenalan dengan orang lain dan cara memperkenalkan diri. Di dalam perkenalan ini terdapat percakapan tentang kewarganegaraan, tempat tinggal, profesi, hobi dan cita-cita. Selain percakapan tentang perkenalan ada pula tentang pertemuan, selamat dan terima kasih, perintah dan nasehat, permintaan dan penawaran, ekspresi dan perasaan, opini dan rencana, nilai dan aspeknya, fasilitas dan pelayanan, serta pertanyaan dan polanya.
Buku ini sangat praktis dan menarik karena selain digunakan untuk belajar bahasa arab, para pembaca juga dapat mempraktekkannya secara langsung agar dapat melatih lidah kita untuk lebih fasih dan lancar dalam pengucapannya. Buku ini juga diperuntukkan bagi siapa saja yang ingin belajar bahasa arab, tidak hanya untuk beberapa orang yang notabennya bersekolah di madrasah, pondok pesantren dan perguruan tinggi Islam, namun masyarakat umum pun dapat menggunakannya.
Seperti yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Anik Ghufron bahwa beberapa sekolah seperti MI, MTs, MA dan Perguruan Tinggi Islam telah memberlakukan wajib berbahasa Arab yang disertai dengan pemberlakuan zona bahasa. Secara formal, peraturan tersebut cukup ideal. Namun dalam prakteknya aturan itu sulit diterapkan. Kendala yang timbul antara lain; keterbatasan pengetahuan siswa dalam bahasa arab, minimnya kesadaran akan pentingnya penggunaan bahasa arab, belum tersedianya buku panduan muhadatsah yang representative, serta pengaruh lingkungan yang mayoritas menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa daerah dalam berkomunikasi sehari-hari. Untuk meminimalisir problem tersebut, ada beberapa formula yang perlu diterapkan, yakni:
1.      Memberikan pandangan bahwa bahasa Arab itu mudah.
2.      Pembelajaran bahasa Arab bukan hanya berupa presentasi materi an sich, akan tetapi bagaimana materi tersebut ditransmisikan ke peserta didik yang menjadikan paham.
3.      Memperjelas orientasi dan motivasi dalam belajar bahasa Arab.
4.      Membangun mentalitas.
5.      Membangun lingkungan berbahasa Arab.
6.      Inovasi, baik dalam metode maupun sistem.
Saya berharap setelah membaca review dari buku La Taskut ini, teman-teman dapat menyempatkan waktu luangnya untuk membaca buku tersebut. Karena setiap ilmu itu tidak akan pernah berkurang, ia akan selalu bertambah jika kita memanfaatkan waktu luang dengan sebaik-baiknya.

KARANGAN BEBAS


PRINSIP-PRINSIP MENGAJAR

A.    Pengertian Mengajar
      Mengajar menurut faham lama yaitu guru senantiasa aktif menyampaikan dan memompakan informasi/fakta-fakta agar dikuasai siswa, siswa sendiri hanya menerima/pasif. Mengajar menurut faham baru yaitu guru sebagai pengelola, pengatur, peracik lingkungan berupa tujuan, materi, metode dan alat dengan siswa, siswa harus aktif.

B.     Kompetensi Guru
1)      Kompetensi Kepribadian
Faktor penting bagi guru adalah kepribadiannya, kepribadiannya itu yang akan menentukan, apakah ia akan menjadi pembimbing dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan jadi perusak atau penghancur, bagi hari esok anak didiknya. Prof.Dr.Moh. Athiyah Al-Ibrasyi mengutarakan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh guru sebagai berikut: zuhud (tidak mengutamakan materi), kebersihan guru (bersih tubuh dan jiwa dari sifat-sifat tercela), ikhlas dalam pekerjaan, seorang guru harus menjadi seorang bapak sebelum ia menjadi seorang guru, suka pemaaf, harus mengetahui tabiat murid, harus menguasai mata pelajaran. Apapun kenyataannya, guru tetap harus berusaha untuk menjadi seorang bapak yang baik dari anak didiknya. Hal ini mungkin tidak mudah, namun guru yang mempunyai kepribadian baik, tetap baik dan dihormati serta tetap menjadi tumpuan dan tempat identifikasi siswanya.

2)      Kompetensi Penguasaan atas Bahan
Seorang guru harus mengerti dengan baik materi yang akan diajarkan, baik pemahaman detailnya maupun aplikasinya. Hal ini sangat diperlukan dalam menguraikan ilmu pengetahuan, pemahaman, ketrampilan-ketrampilan dan apa saja yang harus disampaikan kepada anak didiknya dalam bentuk komponen-komponen atau informasi-informasi yang sesungguhnya dalam bidang ilmu yang bersangkutan. Selanjutnya guru dituntut harus menyusun komponen-komponen tersebut secara baik dan sistematis hingga mudah dicerna dan diterima oleh anak didiknya.
3)      Kompetensi dalam cara-cara Mengajar
Guru juga sangat dituntut trampil dalam mengajar, yang secara global meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Selanjutnya guru harus mampu mengetahui sampai seberapa jauh kemampuan siswanya, kelebihan dan kelemahannya langkah-langkah yang ditempuh.

C.    Aspek-aspek Psikologi dalam Mengajar
     Menurut LD. Crow, Ph.D dan Alice Crow, Ph.D, ada lima aspek mengajar yaitu mengarahkan dan membimbing belajar, menimbulkan motivasi pada siswa untuk belajar, membantu siswa-siswa dalam mengembangkan sikap yang baik dan diinginkan, memperbaiki teknik mengajar, mengenal dan mengusahakan terbentuknya pribadi yang bermutu dan berguna dalam rangka menuju sukses dalam mengajar.

Rabu, 07 Januari 2015

ESSAY


AKHLAK BERMASYARAKAT
Dalam kehidupan bermasyarakat, kita tidak akan pernah terlepas dari kegiatan bertamu dan menerima tamu, hubungan baik dengan tetangga, hubungan baik dengan masyarakat, pergaulan muda-mudi, dan ukhuwwah islamiyah. Adakalanya kita yang datang mengunjungi sanak saudara, teman-teman atau para kenalan, dan lain waktu kita yang dikunjungi. Supaya kegiatan kunjung mengunjungi tersebut tetap berdampak positif bagi kedua belah pihak, maka Islam memberikan tuntunan bagaimana sebaiknya kegiatan tersebut dilakukan. 

1) Bertamu
Sebelum memasuki rumah seseorang, hendaklah yang bertamu terlebih dahulu meminta izin dan mengucapkan salam kepada penghuni rumah. Menurut Rasulullah SAW, meminta izin maksimal boleh dilakukan tiga kali. Apabila tidak ada jawaban seyogyanya yang akan bertamu kembali pulang. Kenapa meminta izin maksimal tiga kali? Karena ketukan yang pertama sebagai pemberitahuan kepada tuan rumah akan kedatangan tamu, ketukan kedua memberikan kesempatan kepada penghuni rumah untuk bersiap-siap atau menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan (boleh jadi ada meja dan kursi atau pakaian yang perlu dirapikan), ketukan ketiga diharapkan penghuni rumah sudah berjalan menuju pintu.

2) Menerima Tamu
Menerima dan memuliakan tamu tanpa membeda-bedakan status social mereka adalah salah satu sifat terpuji yang sangat dianjurkan dalam Islam. Memuliakan tamu dilakukan antara lain dengan menyambut kedatangannya dengan muka manis dan tutur kata yang lemah lembut, mempersilakannya duduk di tempat yang baik. Kalau perlu disediakan ruangan khusus untuk menerima tamu yang selalu dijaga kerapian dan keasriannya. Kalau tamu datang dari tempat yang jauh dan ingin menginap, tuan rumah wajib menerima dan menjamunya maksimal 3 hari 3 malam. Lebih dari 3 hari terserah kepada tuan rumah untuk tetap menjamunya atau tidak. Menurut Rasulullah SAW, menjamu tamu lebih dari tiga hari nilainya sedekah, bukan lagi kewajiban. 

3) Hubungan Baik dengan Tetangga
Sesudah anggota keluarga sendiri, orang yang paling dekat dengan kita adalah tetangga. Merekalah yang diharapkan paling dahulu memberikan bantuan jika kita membutuhkannya. Buruk baiknya sikap tetangga kepada kita tentu tergantung juga bagaimana kita bersikap kepada mereka. Oleh sebab itu sangat dapat dimengerti kenapa Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk berbuat baik dengan tetangga, baik tetangga dekat maupun tetangga jauh. Minimal hubungan baik dengan tetangga diwujudkan dalam bentuk tidak mengganggu atau menyusahkan mereka. Misalnya, waktu tetangga tidur atau istirahat, kita tidak membunyikan radio atau tivi dengan volume tinggi. Yang lebih baik lagi tidak hanya sekedar menjaga jangan sampai tetangga terganggu, tapi secara aktif berbuat baik kepada mereka. Misalnya dengan mengucapkan salam dan bertegur sapa dengan ramah.

4) Hubungan Baik dengan Masyarakat
Selain dengan tamu dan tetangga, seorang Muslim harus dapat berhubungan baik dengan masyarakat yang lebih luas, baik di lingkungan pendidikan, kerja, social, dan lingkungan lainnya. Baik dengan orang-orang yang seagama maupun dengan pemeluk agama lainnya. Hubungan baik dengan masyarakat diperlukan, karena tidak ada seorangpun yang dapat hidup tanpa bantuan masyarakat. Untuk terciptanya hubungan baik sesama muslim dalam masyarakat, setiap orang harus mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing sebagai anggota masyarakat. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menyebutkan ada lima kewajiban seorang muslim atas muslim lainnya yaitu kewajiban menjawab salam, mengunjungi orang sakit, mengiringkan jenazah, memenuhi undangan, dan menjawab orang bersin. Dalam berhubungan dengan masyarakat non muslim, Islam mengajarkan kepada kita untuk toleransi, yaitu menghormati keyakinan umat lain tanpa berusaha memaksanakan keyakinan kita kepada mereka. Toleransi tidaklah berarti mengakui kebenaran agama mereka, tapi mengakui keberadaan agama mereka dalam realitas bermasyarakat.

5) Pergaulan Muda-Mudi
Dalam pergaulan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat, terutama antar muda-mudi, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian khusus yaitu tentang mengucapkan salam, berjabatan tangan dan khalwah. Salam yang diajarkan oleh Islam adalah salam yang bernilai tinggi, universal dan tidak terikat dengan waktu. Bernilai tinggi karena mengandung do’a untuk mendapatkan keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah SWT. Universal karena berlaku untuk seluruh umat Islam dimana saja berada tanpa mengenal perbedaan bangsa, bahasa dan warna kulit. Dan dalam Islam tidak mengenal batasan waktu pagi, sore dan malam. Bandingkan misalnya dengan ucapan selamat pagi atau good morning, di samping tidak dipahami oleh orang yang tidak mengerti bahasa tersebut juga terikat dengan waktu. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa untuk lebih menyempurnakan salam dan menguatkan tali ukhuwwah islamiyah, sebaiknya ucapan salam diikuti dengan berjabatan tangan tentu jika memungkinkan. Anjuran untuk berjabatan tangan tidak berlaku antara pria dan wanita kecuali antara suami istri atau antara seseorang dengan mahramnya. Rasulullah SAW melarang pria dan wanita berkhalwah, baik di tempat umum, apalagi di tempat sepi. Yang dimaksud dengan khalwah adalah berdua-duaan antara pria dan wanita yang tidak punya hubungan suami istri dan tidak pula mahram tanpa ada orang ketiga.   

6) Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwah islamiyah adalah sebuah istilah yang menunjukkan persaudaraan antara sesama muslim di seluruh dunia tanpa melihat perbedaan warna kulit, bahasa, suku, bangsa dan kewarganegaraan. Yang mengikat persaudaraan itu adalah kesamaan keyakinan atau iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Supaya ukhuwah islamiyah dapat tegak dengan kokoh diperlukan 4 tiang penyangga yaitu ta’aruf (saling kenal mengenal), tafahum (saling memahami kelebihan dan kekurangan,kekuatan dan kelemahan), ta’awun (saling tolong menolong), dan takaful (saling memberikan jaminan, sehingga menimbulkan rasa aman). Supaya ukhuwah islamiyah tetap erat dan kuat, setiap muslim harus dapat menjauhi segala sikap dan perbuatan yang dapat merusak dan merenggangkan ukhuwah tersebut.
Kesimpulan yang dapat saya ambil disini adalah kita didalam kehidupan bermasyarakat sudah pasti saling membutuhkan satu sama lain. Ketika kita sedang berada dalam kesulitan sudah pasti tetangga terdekatlah yang akan datang membantu. Maka ketika mereka dalam kesedihan hiburlah ia agar dapat meringankan bebannya.