Pages

Rabu, 07 Januari 2015

REVIEW FILM


Judul Film       Akeelah and the Bee
Sutradara       Doug Atchison
Pemain           Keke Palner, Laurence Fishburne, Angela Bassett, Curtis Amstrong,
                         Sahara Garey, J.R. VillarealSean Michael Afable  
Produksi          : Lionsgate 2929 Productions
Tanggal Rilis     : 28 April 2006    
Durasi              : 112 menit

Film ini mengisahkan tentang seorang anak berumur 11 tahun bernama Akeelah Anderson. Ia belajar di sekolah menengah Crenshaw yang terletak di Los Angeles Selatan. Cerita ini dimulai dari kecintaannya pada kata-kata yang membawanya menjadi pemenang lomba Spelling Bee (lomba mengeja) tingkat nasional bersama Dylan Chiu.
Suatu hari, ketika pelajaran bahasa inggris akan usai, guru akeelah membagikan hasil ujian murid-muridnya. Pada saat memberikan hasil ujian milik akeelah, guru tersebut segera meminta akeelah untuk menemuinya. Beliau meminta akeelah untuk lomba mengeja (spelling bee) yang akan diadakan di tingkat sekolah. Awalnya akeelah enggan untuk mengikuti lomba tersebut, tapi karena bujukan dari kepala sekolahnya, ia kemudian mencobanya.
Akeelah berhasil lolos ke tingkat distrik dan bertemu dengan Javier. Pada saat itu akeelah hampir tidak lolos ke tingkat regional dikarenakan salah saat mengeja katanya. Namun, kakaknya yang saat itu menyaksikan lomba, mengetahui bahwa ada salah satu peserta yang curang sehingga harus didiskualifikasi. Maka akeelah dapat kesempatan untuk masuk 10 besar pada perlombaan tingkat regional.
Ketika akeelah mengikuti spelling bee, ia dikenalkan dengan pelatih mengeja yang bernama Dr. Larabe. Setiap hari akeelah berlatih semua kata dari berbagai buku. Akeelah juga belajar bersama dengan grup mengeja yang ada di sekolah Javier. Hari perlombaan spelling bee tingkat regional pun dimulai. Pada pertengahan lomba, tiba-tiba ibu akeelah datang dan meminta akeelah untuk keluar dari ruang lomba. Sejak awal ibunya tidak mengizinkan akeelah untuk ikut lomba dengan alasan ia akan mengejar ketertinggalannya di sekolah. Namun, dengan penjelasan dari kepala sekolah dan Dr. Larabe akhirnya akeelah dapat mengikuti lomba dan masuk tiga besar mewakili tingkat nasional bersama Dylan dan Javier.
Tetapi, pada saat akeelah menikmati kemenangannya, Dr. Larabe memutuskan untuk tidak menjadi pelatihnya pada tingkat nasional. Ia memberikan 5000 kata kepada akeelah untuk dipelajari. Namun akeelah tidak bisa, ia masih membutuhkan bantuan Dr. Larabe. Ketika ibu akeelah datang ke rumah Dr. Larabe, ia menjelaskan bahwa tidak bermaksud untuk membuat akeelah sedih. Sesampainya di rumah, ibu akeelah mencoba memberikan semangat kepada putrinya tersebut dan berkata “aku bertaruh bila kau melihat sekeliling, kau punya 50.000 pelatih”.
Film ini sangat menarik dan menginspirasi bagi siapa saja yang menonton. Bahwa setiap kesenangan itu pasti ada usaha, dengan bekerja keras dan yakin bahwa kita bisa melakukannya. Karena seperti kata Socrates “ilmu itu seperti udara. Ia begitu banyak di sekeliling kita. Kamu bisa mendapatkannya dimanapun dan kapanpun. Untuk menggerakkan bumi, kau harus menggerakkan dirimu terlebih dahulu”.   





0 komentar:

Posting Komentar