Oleh : Muhammad Abduh
Istilah pembelajaran mengacu pada dua aktivitas
yaitu mengajar dan belajar. Aktivitas mengajar berkaitan dengan apa yang
dilakukan oleh guru dan aktivitas belajar berkaitan dengan siswa. Hal ini
seperti yang diungkap oleh Munib Chatib bahwa pembelajaran adalah proses
transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai
penerima informasi. Sementara Achjar Chalil mendefiniskan pembelajaran sebagai
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Sedangkan menurut Arief.S Sadiman pembelajaran adalah
proses penyampaian pesan dari sumber pesan ke penerima pesan melalui saluran atau
media tertentu (Arief S. Sadiman, dkk., 1990, hlm. 11). Dari ketiga definisi
tersebut dapat dipahami bahwa dalam pembelajaran memuat tiga unsur penting
yaitu :
1.
Proses yang direncanakan guru,
2.
Sumber belajar,
3. dan
siswa yang belajar.
Dalam konteks
pembelajaran menyenangkan, siswa lebih diarahkan untuk memiliki motivasi
tinggi dalam belajar dengan menciptakan situasi yang menyenangkan dan
mengembirakan. Menurut Mulyasa, pembelajaran menyenangkan (joyfull instruction)
merupakan suatu proses pembelajaran yang didalamnya terdapat suatu kohesi yang
kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan.
Pembelajaran menyenangkan adalah adanya pola hubungan baik antara guru dengan
siswa dalam proses pembelajaran. Guru memosisikan diri sebagai mitra belajar
siswa, bahkan dalam hal tertentu tidak menutup kemungkinan guru belajar dari
siswanya. Dalam hal ini perlu diciptakan suasana yang demokratis dan tidak ada
beban, baik guru maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran. (DR.Rusman,
M.Pd, 2011, hlm.326). Pembelajaran dikatakan menyenangkan apabila di dalamnya
terdapat suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik, bangkitnya
minat belajar, adanya keterlibatan penuh, perhatian peserta didik tercurah,
lingkungan belajar yang menarik, bersemangat, perasaan gembira, konsentrasi
tinggi. Sementara sebaliknya pembelajaran menjadi tidak menyenangkan apabila
suasana tertekan, perasaan terancam, perasaan menakutkan, merasa tidak berdaya,
tidak bersemangat, malas/tidak berminat, jenuh/bosan, suasana pembelajaran
monoton, pembelajaran tidak menarik siswa.(Dra. Indrawati, M.Pd dan Drs. Wawan Setiawan,
2009, hlm. 24).
0 komentar:
Posting Komentar